Tao Kae Noi Optimis Capai Target Penjualan di Indonesia

JAKARTA - Bagi yang doyan ngemil, makanan ringan olahan rumput laut Tao Kae Noi, sudah tidak asing lagi. Karena itu, perusahaan makanan ringan asal Thailand ini optimis soal penjualannya di Indonesia yang bakal melebihi target yang ditetapkan.

Director International Trade Tao Kae Noi, Wachira Yarnthasanakij, mengatakan target penjualan mereka di Indonesia pada tahun 2018 sebesar USD54 juta. Jika dikonversi ke rupiah setara Rp807 miliar (kurs Rp14.953 per USD).

"Target penjualan kami itu USD54 juta. Karena kami menjual makanan ringan rumput laut yang berbeda dengan yang lain dan ini mendapat respon bagus di masyarakat," ujar Wachira di Jakarta, Sabtu (3/11/2018).

Dan menurut data mereka, Indonesia merupakan pangsa pasar yang tinggi dalam pemasaran produk Tao Kae Noi dengan berbagai rasa. Salah satu negara dengan penjualan Tao Kae Noi yang tinggi di Asia.

"Jadi Indonesia itu pasar besar untuk penjualan ini dan nomor kedua di Asia setelah China, dimana penjualannya sangat tinggi," katanya.

Untuk semakin meningkatkan pangsa pasar, Tao Kae Noi mendaulat boyband Solar Boys Five (SBFive) sebagai brand ambassador mereka. SBFive sebagai duta Tao Kae Noi tampil dalam acara Seaweed Dance Challenge sekaligus meet and greet bersama penggemar di Mal Neo SOHO Jakarta Barat.

Tidak hanya menghadiri kompetisi, menghibur dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan para penggemarnya, kunjungan SBFive ke Indonesia juga membawa misi kepedulian sosial terhadap korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Tao Kae Noi bersama SBFive memberi donasi secara simbolis kepada Kitabisa.com dari hasil penggalangan dana yang diperoleh dari lelang barang pribadi milik SBFive dan kotak donasi yang disiapkan sejak 22-27 Oktober 2018. Donasi ini menjadi kali kedua diberikan setelah sebelumnya pada Rabu (10/10), Tao Kae Noi memberikan donasi Rp300 juta melalui Kitabisa.com yang berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia. Pendistribusian donasi dalam bentuk sandang dan pangan langsung diberikan kepada korban, khususnya anak-anak di Donggala, Palu, Sigi dan sekitarnya.